Sejak kecil teman saya yang tinggal di Pademangan, lingkungan yang banyak penduduk suku Tionghoa, teman-teman kecil nya itu banyak orang Tionghoa. Bahkan dia diangkat
jadi “kepala suku” oleh mereka. Mereka memanggil nya kakak.
Dari pergaulan nya, maka dia terbiasa mengamati kehidupan teman teman
cina nya. Mereka adalah para pengusaha yang ulet dan hemat.
Misalnya, ketika punya satu toko, gaya hidup mereka sangat sederhana
dan hemat. Si bapak sehari-hari biasa bercelana pendek dan berkaos putih
cap Swan. Makan pun dengan lauk sederhana. Hanya nasi dan sayur
berkuah. Uang hasil bisnis yang dikonsumsi sangat sedikit, sisanya
diputar kembali di toko.
Dari hasil perputaran itu, mereka bisa membuka toko kedua. Meski pun
sudah punya 2 toko, gaya hidup mereka tidak berubah. Tetap pakai kaos
Swan dan makan nasi dengan sayur. Uang diputar terus dan dengan mudah
bisa buka toko ketiga.
Hal demikian mereka praktekkan dengan sabar dan tekun bertahun tahun.
Mereka menunda kenikmatan untuk hasil yang besar dikemudian hari.
Mereka mempraktekkan prinsip compounding growth yang dahsyat.
Setelah kondisi keuangan cukup stabil, bisnis sudah mantap dan sulit
digoyang, anak-anak sudah sekolah di sekolah yang bagus, barulah mereka
menikmati hasilnya. Beli rumah yang lebih besar, atau mobil yang mewah.
Prinsipnya begitu sederhana, tapi dijalankan dengan disiplin dan
tekun. Salah satu ciri orang berbakat kaya adalah kesanggupannya untuk
menunda kenikmatan.
Beberapa Resep Rahasia Kaya Orang-orang Cina
Mau tahu kenapa banyak orang Tionghoa yang menjadi orang kaya?
berikut rhasia nya:
- Orang Tionghoa memiliki pegangan bahwa orang sukses adalah orang yang memanfaatkan setiap menit yang ada.
- Orang Tionghoa memandang bahwa banyak berinvestasi adalah perjalanan
dasar untuk menggapai kekayaan, sedangkan bunga tabungan takkan sanggup
membawa ke kepada kekayaan.
- Sebagian besar orang kaya adalah pengusaha, dan sebagian orang
Tinghoa berani menjadi pengusaha, dan semua itu karena orang Tionghoa
menganggap bahwa dengan menjadi pengusaha maka akan memberikan nilai
lebih untuk sukses dibandingkan menjadi karyawan.
- Anak-anak Tionghoa menjadi kaya karena mewarisi bisnis orang tua
yang telah berjalan bertahun-tahun dan tak perlu merintis dari nol.
- Pengusaha Tionghoa ‘tak pernah puas’ untuk mengejar target lebih tinggi.
- Orang Tionghoa memiliki mental yang positif, menghargai waktu,
menganggap bahwa bekerja adalah kepuasan dan tidak berbisnis adalah hal
yang beresiko.
- Orang Tionghoa selalu menjaga citra, karena citra yang rusak akan
sulit dibangun kembali, sedangkan uang yang hilang bisa dicari kembali.
- Orang Tionghoa bisa kaya bukan karena banyak uang, namun lebih kepada memiliki banyak aset.
- Dalam konteks orang Tionghoa, bekerja keras tidak selalu identik
dengan bekerja fisik ekstra lama atau berlebihan. Yang bisa bekerja
adalah manusia dan uang. JIka hasilnya sama, mengapa bukan uang yang
harus bekerja keras. Tampak jelas bahwa filosofi dan trik orang Tionghoa
untuk mencapai kekayaan sangatlah sederhana.
Resep dia atas hanya sebagian saja dari
Rahasia kaya orang orang cina karna masih banyak lagi resep atau rahasia kaya mereka yang belum terpublish.
Dikutip dari buku “Resep Kaya Ala Orang Cina”
Penerbit : Andi Offset (Andipublisher.com)